TAHUKAH ANDA? Stres Anak karena Stres Ibu, Stres Ibu karena Suaminya!
Ternyata, menurut penelitan dari American Psychological Assosiation yang dilakukan pada 2000 anak, mengatakan bahwa : 90% anak mengatakan sangat tahu saat kondisi orang tuanya sedang stres.
Hal
ini ditandai dengan orangtuanya yang jarang berinteraksi dengan mereka,
fokus pada kerjaan, gadget, atau hal lain yang menyenangkan diri orang
tua sendiri.
Dan
penelitian itu juga dilakukan pada orang tuanya, hasilnya dari orang
tua anak yang 90% tadi, didapat data bahwa ada 20% orang tua yang tidak
menyadari bahwa diri mereka sendiri dalam keadaan stress. (Happy Book
Happy Parent)
Kenyataan ini tentu #NoteToMySelf yang jleb banget! Sehingga menuntut diri untuk selalu melakukan insterospeksi.
Apalagi
bila anak kita masih balita dan selalu berada di dekat kita, emosi kita
dan emosi mereka bagaikan cermin. Jadi kalau salah satu tampak negatif,
perlu di cek ulang salah satunya juga. Sehingga sebelum men-judge anak
kita yang rewel misalnya, perlu cek ulang juga bagaimana suasana hati
kita, apakah kita tidak sedang rewel juga pada pasangan? misalnya. 😀
* * *
Saat
merasa ada emosi yang tidak baik, saat kita merasa tertekan dan stres,
lebih baik kita berhenti sejenak. Ceritakan pada pasangan kita, dan
minta ruang dan waktu untuk kita sendiri untuk merenung dan menyegarkan
pikiran dan hati. Sebab, “sadar dan waras” adalah dua kondisi yang kita
perlukan beriringan, agar bisa membersamai buah hati kita dengan baik.
Kenapa
seorang istri/ibu bisa mudah marah, mudah lelah, mudah merasa tak
berdaya dlsb? Boleh jadi salah satu faktornya adalah “kebutuhan mereka
untuk didengarkan” tak terpenuhi.
Iya,
karena didengarkan, kebutuhan berbicara, merupakan salah satu kebutuhan
emosi utama kita sehari-hari, selain makan, minum, buang air dsb.
Setiap
wanita rata-rata punya kebutuhan berbicara 15.000-20.000 kata per hari.
Berbeda dengan lelaki yang hanya punya kebutuhan berbicara 7.000-10.000
kata per hari, dan itu pun biasanya sudah terpenuhi di kantornya,
melalui presentasi dsb.
Jadi
wajar, apabila kebanyakan istri/ibu itu cerewet, bawel, dan lebih
senang berbicara dibandingkan suami/ayah; karena memang kebutuhan
fitrahnya seperti itu.
Jadi,
kebayang kalau misal yang seharuan di rumah, mengurus si kecil, gak ada
temen ngobrol, ngerjain urusan rumah tangga yang gak ada habisnya dari
mulai bangun tidur sampe tidur lagi. Merasa lelah fisik, hati, dan
pikiran.
* * *
Kebutuhan
berbicaranya tak terpenuhi bukan hanya sehari, tapi berhari-hari.
Hingga menumpuk jadi beban stres yang luar biasa, yang suatu waktu bisa
“meledak” dengan menangis, marah-marah, sensitif, dan mudah tersinggung,
sampe terus-terusan sering merasa lelah. Hanya karena, kebutuhan fitrah
mereka untuk berbicara, untuk didengarkan, tak terpenuhi.
Kebutuhan
itu, yang gak bisa didelegasikan dengan cuma berkeliaran di “kepala”
saja, tapi memang perlu diucapkan, dilisankan, agar melegakan diri.
Ingatkah Anda tentang kisah tukang cukur dan Raja Alexander Agung? Ia
hidup tertekan hanya karena tidak bisa berbagi cerita dengan orang lain.
Oleh
sebab itu, tips meringankan stres pada seorang istri/ibu adalah : rutin
mengajak diskusi pasangan kita, setiap malam sebelum tidur.
Duhai
para suami, istri Anda memerlukan Anda untuk menjadi pendengar setia
mereka, jadilah tempat bersandar dan berkeluh kesah ternyaman untuknya,
agar ia bisa menjalani peran sebagai istri dan ibu yang bahagia.
0 Response to "TAHUKAH ANDA? Stres Anak karena Stres Ibu, Stres Ibu karena Suaminya!"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.